Kamis, 09 Agustus 2012

(India Movie) My Name is Khan

Category:Movies
Genre:Drama

Rizwan Khan (Shah Rukh Khan) bukanlah orang luar biasa. Sejak kecil dia menderita Sindrom Asperger atau gejala autis yang menyebabkan si penderita ini mengalami kesulitan berkomunikasi dengan lingkungannya. Walaupun demikian kemampuan Rizwan di atas rata-rata. Tinggal di lingkungan kumuh, Rizwan hidup bersama adik dan ibunya. Kata-kata yang diingat oleh Rizwan adalah manusia itu hanya ada dua, orang jahat dan orang baik, tidak ada yang abu-abu, begitu ibunya sering mengingatkan. Hal itulah yag diyakini oleh Rizwan.
Sejak kecil Rizwan berbakat kerja memperbaiki barang-barang yang rusak. Ketika dewasa RIzwan menyusul sang adik ke Amerika untuk menjadi penjual kosmetik. Di sana dia bertemu dengan Madira (Kajol) seorang wanita India yang bekerja di salon kecantikan. Terkesan dengan kejujuran Rizwa, Mandira yang beragama Hindu pun akhirnya menikah dengan Rizwan.
Hidup bahagia kedua pasangan ini tak bertahan lama. Sejak peristiwa 9/11 muslim di Amerika dimusuhi hanya lantaran mereka Islam. Mandira dan Anaknya ( anak tiri Rizwan) yang menggunakan nama Khan terkena imbasnya. Anak Madira pun tewas dikeroyok oleh teman-teman yang mengejeknya.
Mandira tak bisa terima hal ini. Dalam kesedihannya yang memuncak dia mengusir Rizwan pergi dengan mengatakan “Katakan pada Presiden Amerika bahwa namaku Khan, dan aku bukan teroris!”
Rizwan memenuhi janjinya. Lalu pergi bertualang dan menemui banyak hal di tengah perjalanannya menemui orang nomor satu di Amerika itu.

Review: We need more film like this! Akhir-akhir ini dunia perfilman India memang mencuri perhatian penonton dunia. Di sini akting Shah Rukh Khan tidak diragukan lagi. Peran aktor tenar India ini sebagai seorang Khan yang lain dan menderita Sindrom Asperger mampu diperankannya dengan baik. Cara berkomunikasinya yang tak bisa menatap orang secara langsung, biacaranya yang terbata-bata, ketakutannya pada warna kuning dan suara keras (yang sayang sekali tidak dijelaskan apa penyebabnya), kepandaiannya yang luar biasa dalam mengingat, serta kepolosannya dalam berkata-kata membuat kita jatuh simpati pada tokoh ini.
Tapi, menurut aku justru yang paling menonjol justru ketika Rizwan melakukan perjalanannya dengan mengendarai bus. Karena kehabisan uang Rizwan pun mengandalkan keterampilan dia dalam memperbaiki barang. Rizwan tidak berdakwah dengan kata-kata, tapi lewat perbuatan bahwa muslim itu tidak seperti yang digambarkan oleh media Amerika. Ketika tiba waktu sholat, maka dia akan melakukan sholat dimanapun berada. Rizwan sendiri tidak bermaksud berdakwah yang dia tahu manusia itu hanya ada dua, baik dan jahat, tak peduli apakah dia muslim atau bukan.
Film ini mengalir dengan lancar dengan tetep mengedepankan pakem ala India walaupun minus lagu dan tari yang biasa menghiasi film ini. Tapi latar lagunya menarik dan enak didengar. Lagu yang paling menarik adalah lagu We Shall Overcome (lagu protes yang sering dibawakan ketika terjadi demonstrasi warga sipil Amerika Serikat atas diskriminasi kulit hitam) yang dibuat versi Indianya. Bahwa kelak mereka, muslim, kita, sebagai manusia bisa mengatasi berbagai kesulitan bagaimanapun bentuknya. Kajol pun bermain apik. Hanya saja kurang menyukai suaranya yang terdengar cempreng hehe
Ada beberapa ide film ini seperti pernikahan beda agama yang kurang bisa saya terima. Tapi secara keseluruhan film arahan sutradara Karan Johar ini bagus banget. Kita bisa memperoleh pencerahan, dakwah dan empati sekaligus lewat tokoh Rizwan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar